Sejarah
tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, yang
sekarang bernama Huang He). Wilayah yang sekarang bernama Cina, pada
zaman dahulu disebut Chung-Kuo (negara tengah). Mereka menyebut
Chung-Kuo karena mereka yakin bahwa negerinya terletak di tengahtengah
dunia. Penduduknya pun disebut Chung Hwa (warga negara-negara tengah).
Di kawasan Cina ini mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Hwang-Ho
(Sungai Kuning) dan Sungai Yang Tse (yang sekarang bernama Chang Jiang).
Pada daerah-daerah inilah pertama kalinya tumbuh kebudayaan Cina.
Tetapi kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh dan berkembang di
daerah Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho).
Tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Cina di Lembah Sungai Hwang-Ho didukung oleh beberapafaktor sebagai berikut :
- Air Sungai Hwang-Ho membeku pada musim dingin, sehingga sulit bagi masyarakat Cina melaksanakan aktivitas kehidupannya.
- Ketika musim semi tiba, salju-salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi dataran rendah yang amat luas.
Keadaan
tersebut dihadapi oleh masyarakat Cina dengan membuat tanggul raksasa.
Sungai Hwang-Ho disebut Sungai Kuning, karena air yang mengalir berwarna
kuning.
Di
Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh
peradaban manusia yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut
merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras Kaukasoid. Menurut cerita,
pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah Sungai Hwang-Ho telah berdiri
pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu, tetapi
masyarakatnya belum mengenal tulisan.
Sistem
Pemerintahan, Pertanian dan Perdagangan, Aksara, Kepercayaan,
Teknologi, Kalender, Filsafat Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina Kuno)
- Sistem Pemerintahan
Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa pada zaman Cina Kuno, antara lain, sebagai berikut.
- Dinasti Shang (1300-1027 SM)
Menurut
penelitian sejarah Dinasti Shang merupakan dinasti yang kali pertama
memerintah Cina. Dinasti Shang beribu kota di Yin Chu (An-Yang). Kaisar
Shang memerintah sebagai raja imam (Priest King) dengan membagl-bagi
kekuasaannya dalam 30 wilayah yang diperintah oleh raja-raja bawahan.
- Dinasti Chou (1027-221 SM)
Pemerintahan
Dinasti Chou bersifat feodalisme. Pemerintahan langsung berada di bawah
kekuasaan kaisar, pemerintah daerah dipegang oleh para pembanh^J kaisar
yang menguasai daerah-daerah atas nama kaisar yang disebut raja vazal.
Pada zaman Dinasti Chou muncul tokoh-tokoh filsatat ternama Cina seperti
Lao Tse, Kung Fu Tse, dan Meng Tse.
- Dinasti Chin (221-206 SM)
Pemerintahan
Dinasti Chin berbentuk kesatuan, dengan raja pertama bernama Chin Shih
Huang Ti. Pada masa pemerintahannya terjadi berbagai pembaruan, di
antaranya penghapusan aturan-aturan feodalisme, penghapusan sistem raja
vazal, pembentukan provinsi, dan pengangkatan gubernurnya. Untuk
membendung serangan bangsa luar dari utara (bangsa Shiung Nu), Dinasti
Chin membangun "Tembok Besar”Cina.
- Dinasti Han (206 SM-220 M)
Dinasti
Han didirikan oleh Liu-Pang dan mencapai masa kejayaan pada masa
pemerintahan Kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah,
Korea, Manchuria Selatan, Anam, Sinkiang. Pada masa ini dibangun jalan
sutra yaitu jalan yang menghubungkan Cina dengan Asia Tengah, Kashmir,
bahkan sampai ke Asia Barat bertemu dengan jalur Romawi.
- Zaman Enam Dinasti (220-589 M)
Pada
zaman ini agama Buddha berkembang di Cina. Banyak pandeta atau biksu
Cina yang pergi belajar ke India, di antaranya Fa-Hien. Fa-Hien
menuliskan kisah perjalanannya dalam buku yang berjudul Fu Kuo Chi.
Muncul pula seni bangunan untuk pagoda dan kuil Buddha yang bergaya
Cina.
- Dinasti T'ang (627-907 M)
Dinasti
T'ang merupakan salah satu dinasti terpenting di negeri Cina. Dinasti
T'ang didirikan oleh Li Shih Minh, kemudian terkenal dengan Kaisar T'ang
Tai Tsung. Ibu kota Dinasti T'ang ditetapkan Sian Fu. Dari ibu kotanya
tersebut kaisar menjalankan pemerintahan yang dibantu oleh
pegawai-pegawai istana yang diangkatnya.
Pada zaman Dinasti T'ang, seni sastra berkembang. Penyair Cina yang terkenal pada zaman ini adalah Li Tai Po dan Tu Fu.
Pada
zaman Dinasti T'ang, agama Nasrani dan Islam mulai masuk ke Cina
melalui Asia Tengah. Kedua agama itu masuk ke Cina melalui hubungan
perdagangan. Hal itu terjadi mengingat jauh sebelum Dinasti T'ang,
negeri Cina telah menjalin hubungan perdagangan dengan bangsa-bangsa di
Asia Barat.
- Dinasti Sung (960-1279 M)
Pada
abad ke-10 M, Dinasti T'ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami
kekacauan dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 M
kekacauan ini berhasil diatasi dan seianjutnya berdiri Dinasti Sung.
Pada
zaman Dinasti Sung, filsafat, sastra, dan seni maju dengan pesat.
Filsafat Neo Konfusianisme lahir pada zaman ini. Filsafat ini merupakan
ajaran Kung Tse yang telah menerima pengaruh Taoisrne dan Buddhisme.
- Pertanian dan Perdagangan
Lembah
Sungai Kuning merupakan daerah yang sangat subur dan dapat dikatakan
sebagai urat nadi kehidupan bangsa Cina. Pada daerah yang subur itu
masyarakat Cina hidup bercocok tanam, seperti menanam gandum, padi, teh,
jagung, dan kedelai.
Bangsa
Cina Kuno telah mengenal sistem pertanian sejak zaman Neolithikum yakni
sekitar tahun 5000 SM. Tanaman pangan utama yang diusahakan adalah
padi, buah-buahan, kacangkacangan, sayur-mayur, dan lain-lain. Pada
zaman perunggu tanaman pertanian yang diprioritaskan, antara lain, padi,
teh, kacang, kedelai, rami, dan lain-lain. Kemudian pada masa
pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang sangat
pesat dalam sistem pertanian. Pada masa ini pertanian sudah diusahakan
secara intensif. Pada masa itu telah dikenal pupuk untuk menyuburkan
tanah.
- Aksara
Cina
sudah mengenal aksara sejak Dinasti Shang. Aksara Cina yang berbentuk
pictograph ini termasuk jenis aksara ideograph (aksara iambang benda).
Aksara Cina ditulis di atas kulit penyu dan tulang. Aksara gambar benda
(ideograph) ini semula ditulis dan digambar untuk kepentingan
ramal-meramal, karena bangsa Cina sejak zaman dahulu suka dengan
ramalan.
Pada
zaman Dinasti Chou, aksara Cina ditulis pada potongan bambu. Cara
menuliskannya adalah dari atas ke bawah. Sekitar tahun 105 M, pada masa
Dinasti Han ditemukan teknik pembuatan kertas yang dibuat dari campuran
bubur kayu dan lem. Sehingga aksara Cina kemudian ditulis di atas
kertas. Penemu tersebut bernama Tsai Lun. Adapun pada zaman Dinasti
T'ang ditemukan teknik cetak (untuk mencetak buku dan kalender).
- Kepercayaan
Bangsa
Cina percaya pada banyak dewa. Mereka memuja dan menganggap dewa-dewa
memiliki kekuatan alam. Dunia digambarkan sebagai bidang segiempat dan
di atasnya tertutup oleh langit yang terdiri dari sembilan lapisan. Di
tengah-tengah dunia yang berbentuk segiempat terletakT'ienhsia, yaitu
suatu daerah yang didiami oleh bangsa Cina. Daerah T'ienhsia merupakan
daerah yang didiami oleh bangsa Barbar. Di luar daerah bangsa-bangsa
Barbar terdapat daerah kosong dan menjadi tempat tinggal para hantu dan
Dewi Pa, yang menguasai musim kemarau. Di sebelah timur dan selatan
negara Cina ada empat lautan besar yang disebut Su-hai. Dewadewa yang
dipuja bangsa Cina pada saat itu di antaranya Feng Pa (Dewa angin),
Lei-Shih (Dewa Angin Topan), Tai-Shan (dewa yang menguasai bukit suci),
dan lain sebagainya.
- Teknologi
Keramik
merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Pembuatan
benda-benda dari keramik itu mengandung jiwa seni, karena pada
benda-benda keramik terdapat berbagai macam bentuk hiasan, seperti guci
keramik yang dihias dengan seekor ular naga atau dihias dengan
gambar-gambar hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sejak zaman dahulu bangsa
Cina sangat ahli membuat keramik (gerabah), porselen, kain sutra, kertas
dari kayu, benda-benda dari perunggu dan mesiu. Bangunan-bangunan
istana, rumah, dan tembok kota dibuat dari batu bata.
- Kalender
Sejak
Dinasti Shang, di Cina sudah dikenal sistem kalender. Kalender Cina
membagi 1 tahun menjadi 12 bulan. Satu bulan terdiri atas 29/30 hari.
Perhitungannya mengikuti peredaran bulan. Berkaitan dengan kaiender,
dikenal pula astronomi (ilmu perbintangan), astrologi (ramalan
perbintangan), serta shio, keberuntungan, dan feng-shui.
- Filsafat
Pada
masa pemerintahan Dinasti Chou, filsafat di Cina mengalami
perkembangan. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, antara lain,
sebagai berikut :
- Lao Tse
Ajaran
Lao Tse tercantum dalam bukunya "Tao Te Ching". Lao Tse percaya bahwa
ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu
bernama Tao. Ajaran - Lao Tse disebut dengan Taoisme. Taoisme
mengajarkan orang supaya menerima nasib. Menurut ajaran ini, suka dan
duka adalah sama saja. Oleh karena itu, seorang penganut Taoisme dapat
memikul suatu penderitaan dengan hati yang tidak terguncang.
- Kung Fu Tse
Menurut
ajaran Kung Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur
segala-galanya dalam alam semesta ini sehingga tercapai keselarasan.
Manusia merupakan bagian dari masyarakat yang bagian dari alam semesta,
maka tata cara hidup manusia diatur oleh Tao. Oleh karena itu, setiap
orang harus menyesuaikan diri dengan Tao, agar dalam kehidupan
masyarakat terdapat keselarasan dan keseimbangan. Penganut aliran ini
percaya bahwa segala bencana yang terjadi di muka bumi ini karena
manusia menyalahi aturan Tao. Ajaran Kung Fu Tse meliputi bidang
pemerintahan dan keluarga.
- Meng Tse
Ajaran
Meng Tse merupakan kelanjutan dari ajaran Kung Fu Tse. Meskipun
demikian ajaran Meng Tse bertentangan dengan Kung Fu Tse. Meng Tse tidak
memberikan pelajaran kepada kaum bangsawan, tetapi memberikan
pengetahuan kepada rakyat jelata. Menurutnya rakyatlah yang terpenting
dalam suatu negara. Apabila raja bertindak sewenang-wenang terhadap
rakyat, maka tugas para menteri untuk memperingatkannya. Apabila raja
mengabaikannya peringatan-peringatan itu para menteri wajib menurunkan
raja dari tahtanya.
0 komentar:
Posting Komentar